Minggu, 23 Oktober 2011

Kisah si Habibah bag I

Kala matahari terbenam dalam lamunan, seorang gadis kecil berambut pendek layaknya seorang anak laki-laki jika dilihat dari belakang, sedang berenang ria di sebuah kolam sumber mata air
yang sengaja di bendung oleh penduduk sekitarnya untuk berbagai keperluan.

"Bibah....!! buruan naik, bentar lagi turun hujan deras, kamu ga takut terseret air??" teriak seorang anak laki-laki yang dari tadi berdiri diatas bongkahan batu besar pinggir sumber mata air.
"Iya den, cerewet amat to, ini sekarang aku mo ganti baju dulu, tapi kamu jangan menghadap kesini, kata pak Kyai kan gak boleh lihat aurat perempuan yang bukan muhrimnya to??" jawab Habibah sembari berjalan ke belakang batu hitam besar untuk ganti baju.
Deni hanya diam dan cuek dengan ocehan Habibah, karena masih sibuk dengan ketapel kesayangan buatan ayahnya.
Bersambung ke bag II....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cenna dan Limfoma

   13 Sya'ban 1436H - 12 Sya'ban 1445H Hari ahad kliwon 13 Sya'ban 1436 H atau 31 Mei 2015 anak pertama ku Muhammad Avicenna Suj...